Stasiun Pesing Jakarta Barat Menolak Menerima Pembelian Tiket KRL dengan Uang Pecahan Rp 100

Standard

Petugas yang ada di dalam loket itu bernama Fitri Pangestu. Fitri petugas penjaga loket Stasiun Pesing. Fitri menolak menerima uang pembelian tiket KRL dengan menggunakan uang receh pecahan Rp 100. Alasannya uang pecahan Rp 100 tidak diterima oleh penumpang KRL yang naik dari stasiun Pesing.

Dia mengaku sering ‘nombok’ dengan menyimpan uang kembalian yang kebanyakan recehan Rp 100 itu. Ia menukarkan uang Rp 100 itu dengan pecahan lainnya. Jika penumpang kereta tidak bisa membeli tiket dengan penacahan selain Rp 100, si calon penumpang katanya tidak bisa naik. Karena dia akan rugi menombok.

Apakah uang Rp 100 sudah tidak berlaku? Ya Tuhan…..

One response »

Leave a reply to Marczumi Rumambay Cancel reply